Di bulan Mei 2021 aku mengambli cuti panjang dan menghabiskan hampir satu bulan di Bali menyusul suami yang untuk sementara bekerja disana, niatnya supaya bisa berlebaran bersama. Sehabis lebaran, aku dan suami memutuskan untuk staycation di Eco Six Bali selama 2 (dua) malam. Yang kebetulan pada waktu itu sedang promo diskon 40% di Airbnb. Melihat foto villa yang keren dengan harga diskon pula, maka tak kuasa lah ku untuk tidak menekan "reserve" hehehe. 

Floating Breakfast kegiatan favorit di pagi hari

Eco Six Bali Resort konsepnya adalah komplek villa yang rencananya terdiri dari 6 (enam) villa dengan desain yang berbeda-beda untuk setiap villanya. Pada waktu menginap disana, baru ada 3 (tiga) villa yang sudah jadi yaitu Hut Bamboo Villa, Arch Bamboo Villa, dan Dome Bamboo Villa. Sedangkan tiga villa lainnya masih dalam tahap pembangunan. Setelah melihat referensi foto di Airbnb, aku memutuskan untuk menyewa Arch Bamboo Villa nya Eco Six Bali Resort. Sebetulnya untuk Hut Bamboo Villa juga menarik hati, tapi melihat fotonya sepertinya lebih seru kalau mau stay disana ambil foto atau video dengan berbekal drone, yang sayangnya aku dan suami masih belum punya hehehe.

Berlokasi di daerah Tampak Siring, Bali, komplek villa Eco Six Bali Resort dikelilingi persawahan, sesuai untuk kamu yang ingin menghabiskan waktu sejenak menjauh dari hiruk pikuk perkotaan atau daerah turis. Saat pertama kali menuju villa ini, waze dan google map mengarahkan rute yang melalui jalan kecil membelah persawahan dan desa kecil yang cukup panjang dan memakan waktu hampir 1 jam. Beware teman-teman, jalan kecil ini benar-benar jalan yang cukup untuk satu mobil saja. Deg-degan juga kalau misalnya ketemu mobil lain entahlah bagaimana nasibnya karena di kanan dan di kiri sudah sawah. Untungnya di siang hari itu kami tidak berpapasan dengan mobil lainnya. Paksu yang menyetir sudah ngomel-ngomel aja karena jalanan yang kecil dan panjang itu 😝 

Awal mula jalaan kecil yang diarahkan google map/waze (jangan ambil jalan ini)

Setelah kami tiba di Eco Six, Bapak yang bekerja di Villa memberitahukan bahwa sebenarnya ada rute lain yang lebih cepat, tidak sampai 5 (lima) menit sudah sampai jalan utama. Dan katanya mereka sedang dalam proses mendaftarkan rute yang lebih singkat itu ke google map. Ya mudah-mudahan lain kali ada yang kesana rute singkat itu sudah muncul di google map. Tapi kalaupun belum ada, teman-teman yang menuju ke sini dari arah bandara/ denpasar bisa mengarahkan google map/ waze nya ke Road N4 Jalan Astina Pura Selatan (di waze) atau Jalan Raya Tampak Siring (di google map), nanti di sebelah kanan jalan ada spbu 54.805.27, lalu tidak jauh dari situ elok ke kiri ke arah jalan Ayodya (atau kalau kurang yakin sesampai di spbu bisa ganti tujuan ke Eco Six Bali). Nanti setelah belok akan bertemu dengan pura yang cukup besar, belok ke kanan pas setelah Pura, tinggal ikuti jalan yang kecil itu (nama jalannya adalah jalan raya Ayodya) dan Villa Eco Six terletak tidak jauh dari pura tersebut di sebelah kiri jalan, terlihat bangunan dari bambu.

Sesampainya di komplek villa Eco Six Bali sekali pandang kita bisa mengetahui kalau semua bangunan di villa Eco Six terbuat dari bambu. Ada space parkir yang tidak terlalu besar, sepertinya hanya cukup untuk 4 -sampai 5  mobil di depan resepsionis. Para pekerja villa sudah menanti dan menyambut dengan sangat ramah. Sambil menunggu data di cek, kami disuguhi welcome drink berupa juice enak. Kemudian kami diantar menuju Arch Bamboo Villa melewati villa yang masih dibangun melalui jalan setapak. Villa kamu adalah dua villa terakhir di ujung. Tapi jalan kakinya cukup dekat kok karena komplek villa ini tidak besar. 

Pagar bambu menuju Arch Villa tidak dikunci, tapi kami cukup surprise bahwa walaupun semua dinding dari bambu, gagang pintu masuk sudah digital. Jadi tidak pakai kunci manual, melainkan menggunakan password. Sesampainya di dalam kami langsung berhadapan dengan tangga ke bawah menuju kamar, dan di sebelah kanan ada ruangan besar dengan pemandangan sawah yang bisa dikatakan sekaligus berupa balkon karena tidak ada dinding.

Ruang duduk bisa santai sambil nonton netflix di layar proyektor

Dekorasi ruangan walaupun simpel tapi bisa dibilang baru dan cukup moderen. Di bagian tengah ruangan ada sofa panjang, coffee table, dan satu sofa kecil yang berhadapan dengan layar proyektor dilengkapi dengan proyektor yang digantung di atas plafon dan tersambung dengan wifi dengan saluran netflix yang bisa kita tonton. Disamping kanan sofa, tepat di depan pagar adalah spot favorit ku, hammock putih 😛,  disini aku suka sekali bersantai sambil tiduran, walaupun kalau malam agak takut karena pernah lagi tiduran tiba-tiba suara tokek kenceng  dan berasa deket banget dari atap dan aku berasa mau jatuh 😂 . Kemudian di sudut lain ada meja dan kursi makan, beserta coffee maker (plus kapsul kopi gratis) dan kulkas kecil dipojokan. Cuma sayangnya tidak ada pemanas air minum, untungnya sebagai pencinta minuman panas, aku sudah bersiap dengan membawa pemanas air sendiri hehehehe 😜. 

 
Favorite spot 😍

Turun ke lantai bawah terdapat kamar tidur, yang untungnya ber AC, dan langsung menyambung dengan kolam renang yang dibuat seperti lorong. Keren deh dari pintu tengah kamar langsung kolam renang. Dan kami juga diberitahu bahwa sarapan bisa di request floating breakfast yang kekinian itu, senangnya. Ada satu pintu lagi dari kamar yang menuju kamar mandi. Kamar mandinya moderen dengan Bath Tub with view, wastafel dengan diffuser, horray aku bisa diffuse essential oil sambil berendam, kemudian dipojokkan ada shower yang juga moderen. Pokoknya kamar mandi ini oke banget karena selain modern, lantainya bukan seperti khas bali yang kebanyakan dari batu2, yang terus terang aku gak terlalu nyaman dengan batu-batuan karena kadang ada serangga. 

Villa ini tidak ada telepon atau intercom jadi setelah kita check in di kamar petugas villa akan membuatkan whatsapp group sebagai cara komunikasi. Semua informasi termasuk password wifi, menu makanan, sampai permintaan dan pertanyaan kita akan dijawab di group. Tapi whatsapp group ini hanya sampai jam 10 malam karena pegawai villa rupanya tidak bekerja 24 jam. Jadi pernah pada saat tengah malam aku terbangun karena ada suara-suara di lantai atas, tidak ada petugas yang bisa dipanggil datang untuk cek. Sementara kita juga khawatir ada hewan atau orang yang diatas. Pagi-pagi baru mereka bisa cek dan info bahwa itu ternyata ada kucing yang masuk 😅. Jadi moral of the story, kalau mau menginap disini at least bawa senter, lilin (siapa tau tengah malam mati lampu) dan tongkat yang bisa jadi senjata untuk berjaga-jaga 😆 

Overall aku dan suami sangat puas staycation di Eco Six Bali Resort ini. Villa nya cantik banget, buat yang hobby foto pasti suka, karena villa ini masih baru jadi interior juga masih bisa dibilang baru. Dan walaupun konsepnya eco, dimana semua bangunan dinding terbuat dari bambu, tapi lantai tidak semuanya dari bambu, serta interiornya moderen dan bikin betah banget. Recommended banget deh pokoknya. Selain foto, kamu bisa ikut liat di video aku berikut ini ya Arch Bamboo Villa ini