Dua tahun belakangan ini aku lebih sering nonton drama Thailand atau yang disebut lakorn, dibandingkan drama2 dari negara lain. Awal kesukaanku dengan lakorn ini karena waktu itu tidak menemukan drakor atau drama China yang menarik untuk ditonton, tambahan lagi drama China terkadang episode nya terlalu panjang jadi seringnya aku skip episodenya. Intinya aku waktu itu mencari alternative drama asia yang ga terlalu panjang tapi cukup menarik untuk ditonton.
Drama Thailand atau lakorn ini berbeda dengan drakor yang ber budget tinggi, cara pengambilan gambar, acting, dan setting nya pun relatif tidak se advance drama2 korea pada umumnya. Apalagi pertama kali nonton lakorn, pusing dengerin bahasanya, jadi pas awal2 nonton volume pun aku kecilin 😁
Jadiiii apa yang membuat aku tertarik dan akhirnya malah beralih genre ke lakorn?
1. Episode dramanya singkat, seperti drakor, rata2 durasi lakorn berkisar antara 12-16 episode.
2. Pemainnya Ganteng dan Cantik. Tidak seperti bintang korea yang aku selalu wondering apakah ganteng dan cantiknya asli? Banyak dari aktor dan artis Thailand itu mix dengan bule, jadi mereka aslinya emang udah cakep2. Tapi ada juga kok beberapa artis yang bukan keturunan bule juga melakukan operasi sepertinya. Dan kita melihat muka2 dan warna kulit yang familiar selayaknya orang2 asia tenggara, plus nya buat aku gantengnya mereka itu tetap terlihat macho tidak terlalu “cantik”
3. Kearifan Lokal. Drama Thailand penuh dengan kearifan lokal menurutku, ga sok kebarat2an. Kontras dengan negaranya yang cenderung “bebas dan terbuka” dengan budaya barat, dari dramanya masih sarat dengan budaya lokal seperti mereka selalu melakukan “wai” (menangkupkan kedua tangan tanda hormat kepada orang yang lebih tua, ketika bertamu, pamit, dll).
4. Drama jarang sampai lebih dari 2 season. Jalan ceritanya walaupun kadang2 agak lebay seperti sinetron kita, tapi tidak membuat cerita diperpanjang seperti sinetron indonesia, atau dibuat ber season2 seperti serial barat yang akhirnya membuat jalan cerita semakin ga jelas. Batasanku untuk menonton serial amerika hanya sampai 2-3 season max, selebihnya berhenti karena semakin ga jelas biasanya 😜
5. Aktor dan Aktris nya terlihat lebih membumi. Kalau aku lihat instagram nya mereka, moment saat mereka datang ke acara award, moment pada saat mereka di interview, kebanyakan bintang top mereka membagikan gaya hidup yang “normal”, berbaur dengan warga lokal, melakukan “wai” ke fans pada saat ditegur, mulai dan selesai interview, memanggil wartawan dengan sopan, dll.
Bagaimana? Penasaran untuk nonton drama thailand sebagai alternative tontonan sambil menikmati cemilan? Memang akses ke drama thailand ini memang masih terbatas, dan rata-rata terjemahannya ber bahasa Inggris. Tetapi beberapa drama thailand sudah bisa ditonton melalui Netflix loh. Bingung mau nonton drama yang mana? bisa dilihat disini rekomendasi 5 drama thailand yang layak tonton di Netflix
Selamat menonton 😊
21 Comments
Kadih rekomendasi dong mbak untuk pemula judul drama Thailand yg oke? Yg temanya ringan2 aja..jujur aku blm pernah sama sekali nonton drama Thailand hahha
ReplyDeleteKalo di Netflix ada My Husband in Law, Tong Ake, sama Love Destiny bisa dicoba tuh mba
DeleteEh saya juga suka nonton drama Thailand loh mbak, hihi sering dapet rekomendasi dari temen juga
ReplyDeleteWaah senangnyaaaa.. lagi nonton apa sekarang mba?
DeleteFilm Thailand yang aku suka itu ilmya TOP yang anak milyuner dan ATM mbak. Hahahahha, yang ATM ini asli ngakak aku. Kalau film horornyaThailand aku gak berani, serem banget katanya,
ReplyDeleteHahahaa akupun ga berani nonton genre horror penakut soalnya :p
DeleteKalo untuk series Thailand, jujur aku belum pernah nonton... Tapi kalau untuk filmnya, the best deh! Semua film Thailand yang aku tonton emang bagus banget. Mungkin berlaku juga untuk seriesnya yaa sehingga Mbak Rahma seneng banget nontoninnyaa :)
ReplyDeleteKalau suka series mungkin kapan2 bisa nonton juga mba..
DeleteIya film Thailand itu dengar bahasanya agak lucu mungkin karena belum terbiasa ya aku nontonnya tapi memang pemainnya kinclong banget ya hihi...
ReplyDeleteAwal2nya aku kecilin suaranya mba hahahahaa tapi lama2 udah terbiasa
DeleteAku juga suka nonton drama Thailand dengan berbagai genre. Tapi aku lebih suka web series, karena sekali duduk langsung beres. Terus ceritanya suka unik2, beragam, mulai dari bahas kenakalan remaja, LGBT, percintaan, sampe fantasi pun ada
ReplyDeleteWeb series nontonnya dimana mba?
Deleteada rekomendasi drama thailand yg bukan cinta-cintaan? aku mau mba 😆
ReplyDeleteMba sukanya genre apa? Horor? Action?
DeleteWiii ternyata ada juga ya drama Thailand yang keren-keren dan mirip-mirip kombinasi drama-drama asia timur hehe
ReplyDeleteKalau dulu kan thailand terkenalnya dengan film horor yang menakutkan, eh ternyata banyak aktornya yang bening-bening juga ya 😁
Ganteng2 mba hihihi.. suka deh liatnya..☺️
DeleteProduk thailand pertama yg sy tonton film 'a little things called love'. Dan bener banget, setelah itu kalau nonton lakorn, berasa banget lokalnya 🤭
ReplyDeleteWaah ada juga yang suka nonton lakorn 😍 lagi nonton apa sekarang mba?
DeletePemainnya cakep cakep ya Mbak, kisahnya juga tak kalah menarik dengan drakor..
ReplyDeleteIyaah cakep2 mbaa 😁 kalo dari segi penyajian cerita emang drakor lebih rapih siy.. tapi kadang2 terlalu “sopan” jadi kaya ga membumi gitu hahaha.. kalo lakorn ini berasa sinetron lokal versi lebih keren ajaa
DeleteIt provides a lot as} a sporting expertise infused at every stage with playing. Just as fantasy sports activities spread from the province of hard-core followers to just about all people who follows sports activities, sports activities betting will balloon, too. Young followers who watch sports activities now because of the ability to gamble will continue to embrace betting’s 점보카지노 holy trinity of technology, social media and camaraderie. Meanwhile, sports activities leagues will perceive that to thrive, want to|they have to} partner with corporations that present prompt, straightforward and customized betting experiences and attract young followers for lengthy term|the long run}. Since fantasy sports activities didn’t begin until 1980 and wouldn’t turn out to be mainstream until more than a decade later, followers had limited opportunities to have interaction in sports activities, besides rooting for his or her favourite teams.
ReplyDelete